WOW ! Mayat - Mayat Ini Tidak Bisa Membusuk !

Mayat Aneh dan Unik Setiap agama pasti memiliki tata cara untuk mengurus mayat sesuai ajaran masing-masing. Mayat atau biasanya disebut juga dengan jenazah dan atau jasad adalah istilah untuk menamai kondisi seseorang yang telah meninggal dunia. Dan kebanyakan dari agama-agama yang ada di dunia setelah mayat tersebut diurus misalnya dimandikan dan disholati (dalam Islam), didandani dan ditaruh peti (dalam Nasrani) maka tahap paling akhir dalam tata cara mengurus mayat adalah dimakamkan/dikuburkan atau dikremasi dan semua bergantung dengan keyakinannya sendiri-sendiri.

Setiap mayat yang telah dikuburkan, pada umumnya di dalam tanah akan mengalami proses pembusukan. Hal tersebut dalam bidang keilmuan khususnya kesehatan dinamakan dekomposisi dimana terjadinya degradasi jaringan karena terdapat mikroorganisme dan enzim proteolitik. Namun ada beberapa kejadian aneh pada beberapa orang yang setelah menjadi mayat, jasadnya tidak membusuk sama sekali. Aneh dan misterius, inilah mayat orang-orang yang tidak bisa membusuk



La Doncella – Amerika Selatan



La Doncella adalah seorang gadis yang diduga berasal dari pedalaman Indian yang mana di tahun 1999 lalu ditemukan di puncak gunung Llullaillaco, sebuah gunung yang berada di wilayah Argentina. Saat itu La Doncella ditemukan dalam kondisi duduk terikat dengan kepala menunduk selama beratus-ratus tahun. Anehnya meski demikian, kondisi La Doncella tetap utuh tidak membusuk sama sekali.

Beberapa ahli dan ilmuwan yang kemudian meneliti, menyimpulkan La Doncella adalah gadis suku Inca yang kala itu sedang dijadikan persembahan dalam sebuah ritual kepada dewa matahari. Menurut sejarah, ritual itu memang begitu kental dengan masyarakat suku Inca. Dari dalam tubuhnya ditemukan bukti bahwa sebelum diasingkan di puncak gunung, gadis malang tersebut dibius dengan menggunakan etanol, coca dan chica. Ketiga “ramuan” tersebut akan membawa efek mengantuk dan ia akan tertidur amat pulas hingga tak sadar bahwa tubuhnya sudah membeku.

Suhu udara di pegunungan tersebut memang amat dingin karena kadar oksigen di wilayah pegunungan Andes amat rendah. La Doncella sendiri bukanlah nama asli dari bocah perempuan tersebut, ia diberi nama La Doncella yang memiliki arti perawan. Hingga saat ini mayat La Doncella yang sudah “memumi” tersebut disimpan di sebuah lemari kaca di sebuah museum.


Cherchen Man – Republik Rakyat Tiongkok (Cina)



Keanehan berikutnya dimana ada mayat orang tidak bisa membusuk juga ditemukan di Cina. Seorang mayat pria yang ditemukan bersama dengan mayat tiga perempuan dan seorang bati ditemukan di wilayah daratan Cina. Mayat pria tersebut diperkirakan telah meninggal dunia sejak berabad-abad yang lalu sebelum masehi.

Tepat setelah mayat tersebut ditemukan, beberapa ilmuwan mulai melakukan penelitian terkait dengan mayat tersebut yang anehnya meskipun telah tertimbun berabad-abad lamanya namun kondisinya masih tetap utuh alias tidak membusuk. Mayat pria tersebut yang kemudian dikenal dengan nama Cherchen Man ditemukan di wilayah Xinjiang. Namun yang membuatnya sedikit kontroversi adalah bentuk dan ciri-ciri fisiknya tidak mirip dengan orang Asia.

Para peneliti menyimpulkan bahwa dengan kumpulan bukti-bukti dari Cherchen Man bisa disebut sebagai seorang peranakan Eropa. Beberapa bukti atau ciri fisik yang menguatkan kesimpulan tersebut adalah tinggi badannya yang mencapai dua meter (sementara orang Cina terkenal pendek), warna kulit dan rambutnya serta corak pakaian yang dipakai tampak berbeda dengan ciri khas yang dipakai orang Cina zaman dulu.

Para ahli pun menyebutkan bahwa Cherchen Man kemungkinan berasal dari bangsa Celtic. Selain keanehan mayatnya yang tidak bisa membusuk, The Cherchen Man hingga saat ini juga masih menyimpan misteri mengenai apa yang membuatnya lari dari Eropa dan memasuki wilayah Cina serta penyebab kematiannya yang masih menjadi tanya.

St. Bernadette – Perancis



Bernadetta adalah seorang biarawati yang terkenal dari Perancis. Wanita ini dikenal karena kebaikan hatinya yang begitu mulia dan juga kepatuhannya dalam melayani Bunda Maria dan umat gereja. Kebaikan dan kesetiaan Bernadetta ini begitu tersohor di mata masyarakat. Bahkan saat dia mengidap penyakit TBC akut pun, tak sedikit pun ia berhenti melayani gereja hingga maut pun menjemputnya karena penyakit tersebut.

Bernadetta pun dimakamkan dengan duka orang-orang yang menyayanginya menyelimuti prosesi kala itu. Seperti tradisi gereja katolik setelah ratusan tahun seseorang yang dianggap suci seperti biarawati atau pendeta diadakan proses kanonisasi yakni proses untuk membuktikan bahwa kandidat yang telah meninggal tersebut memang telah menjalani hidup dengan penuh kebaikan.

Peti mati Bernadetta pun dibuka dan betapa terkejutnya orang-orang saat itu, setelah 150 tahun dikubur kondisi mayat Bernadetta pun utuh dan sama sekali tidak membusuk! Hal itulah yang membuat ia secara kanonisasi layak disebut sebagai orang yang suci dan penuh kebaikan. Untuk itu biarawati tersebut dianugerahi nama Santo Bernadette oleh pihak gereja Katholik.

Setelah bergelar mayat Santa Bernadette disimpan di sebuah peti kaca tetap utuh dengan kondisi mayatnya yang tampak masih baik namun dengan sedikit olesan lilin di bagian tangan dan wajah agar tidak rusak.


Eva Peron – Argentina



Siapa yang tak tahu dengan Eva Peron, wanita yang dicintai oleh rakyat Argentina sepanjang masa. Bagi yang belum tahu dengan Eva atau biasa juga diakrab dengan sebutan Evita Peron, ia adalah istri kedua dari presiden Argentina yang menjabat dari tahun 1946 yakni Juan Domingo Peron.

Eva Peron sendiri juga pendiri Yayasan Eva Peron yang bergelut di bidang sosial masyarakat serta pendiri partai perempuan pertama di Argentina yaitu Partai Peronis Perempuan. Kharisma dan sikapnya yang sangat penyayang dan dermawan mendapat tempat tersendiri di hati rayat Argentina. Hingga wanita cantik ini meninggal dunia di tahun 1952 karena penyakit kanker serviks akut yang telah menggerogoti tubuhnya sejak lama.

Sejak kematiannya berbagai macam konflik politik dan kudeta suaminya di Argentina mempengaruhi prosesi pemakaman Eva Peron. Singkat cerita, mayat Eva Peron sengaja diawetkan sembari menunggu monumen tempat ia akan dimakamkan selesai dibuat. Namun karena keteledoran dan kondisi politik negara yang carut marut, mayat Eva Peron sempat hilang dicuri dan baru ditemukan lagi setelah 16 tahun disembunyikan di Milan. Beruntung setelah itu Juan Peron kembali berkuasa di Argentina bersama istri ketiganya memboyong kembali mayat Eva Peron.

Mayat Eva Peron pun diletakkan secara utuh di meja makan keluarga Peron, baru setelah Juan Peron meninggal di tahun 1974, Isabel Peron istri ketiganya meletakkan mayat Eva Peron tepat di sebelah Juan Peron di sebuah pemakaman keluarga Duarte yang ada di wilayah La Recoleta, Buenos Aires. Itulah tempat peristiwahatan terakhir mayat cantik Eva Peron.


Dashi-Dorzho Itigilov – Rusia




Terakhir ini jugalah salah satu mayat orang yang terkenal karena tidak bisa membusuk. Orang tersebut tak lain adalah Dashi-Dorzho Itigilov, seorang biksu atau pendeta Budah yang berasal dari Rusia. Sebelum kematian menjemputnya, pria yang amat disegani di kalangan pemeluk Budha Rusia ini berwasiat agar kelak dimakamkan dengan posisi yang sama saat ajal menjemputnya dan beberapa tahun kemudian agar digali kembali.

Di tahun 1927 saat Dashi-Dorzho Itigilov bermeditasi dengan posisi lotus, ia pun meninggal dunia. Sesuai dengan wasiat yang diutarakannya, ia pun dimakamkan dalam posisi lotus tersebut. Selang 28 tahun kemudian persisnya di tahun 1955, makam pendeta tersebut digali kami dan anehnya mayat tersebut masih utuh lengkap seolah bermeditasi dalam posisi lotus dan tidak membusuk sedikit pun! Tak lama setelah itu, mayatnya dikuburkan kembali dan kemudian digali lagi di tahun 1973.

Aneh dan ajaibnya lagi mayat pendeta Budha tersebut masih saja utuh dan tidak ada tanda-tanda membusuk. Setelah kembali dimakamkan pada saat itu juga, dilakukan penggalian kembali di tahun 2003 untuk melihat kondisi mayat sang pendeta namun sesuai dugaan bahwa mayatnya masih saja utuh sama persis dengan penggalian pertama. Akhirnya beberapa orang pengikut setianya memutuskan untuk tidak memakamkan sang pendeta lagi namun ditempatkan di sebuah kuil karena dianggap sebagai orang yang suci.


Baca juga :


Post a Comment

0 Comments