Beberapa Alasan Kenapa Film Porno Disebut Film Biru



Film Biru - Makin hari rasanya makin banyak saja orang yang menjadi penikmat film yang mengandung unsur dewasa. 
Perkembangan film porno saat ini rasanya semakin pesat. Anak-anak maupun dewasa rasanya bisa dikatakan pernah melihat film porno walau hanya sekali dalam hidupnya.

Film porno sendiri sering disebuat sebagai Blue Film atau Film Biru. Kamu juga mengetahui istilah tersebut bukan? Pertanyaannya, kenapa film porno disebut dengan film biru? Padahal terkesan tidak ada hubungannya sama sekali.

Sebutan tersebut ternyata bukan tanpa alasan, lho. Berikut 5 alasan kenapa film porno disebut sebagai film biru?




Menggunakan Warna Biru Untuk Mencetak Film

Sebelum industri film porno berkembang pesat seperti sekarang, pembuatan film porno jaman dulu harus dibuat dengan biaya yang rendah. Untuk menekan biaya, warna biru digunakan untuk mencetak film. Inilah dasar yang membuat film porno disebut film biru.


Poster Berlatar Belakang Biru

Tak seperti sekarang, dulu film porno juga diputar di bioskop, lho. Untuk menarik perhatian pengunjung, poster yang dipasang selalu menggunakan warna biru untuk background-nya. Menurut sumber, warna biru dikatakan bisa menarik perhatian orang secara halus.


Bungkusnya Biru

Jaman dulu, ada perbedaan jenis kantong yang digunakan tergantung film apa yang disewa atau dibeli. Nah, kantong berwarna biru ini digunakan untuk bungkus film porno. Sedangkan kantong berwarna putih digunakan untuk membungkus film biasa.


Evolusi dari Peraturan Blue Law

Blue Law sendiri adalah hukum yang sudah ada sejak abad 17 oleh Reverend Samuel Peters di Connecticut yang dasar hukumnya dituangkan ke dalam bukunya dengan judul 'General History of Connecticut'.

Buku ini mengatur hukum yang berlaku untuk orang yang melakukan kejahatan atau hal yang bertentangan dengan agama. Kata 'blue' sendiri diambil karena sampulnya berwarna biru. Dari situlah semua hal yang berbau negatif selalu dikaitkan dengan warna biru, termasuk film porno.


Post a Comment

0 Comments